Takut Dibajak Iran, Israel Turunkan UAV Hermes Di Azerbaijan
Rezim Zionis Israel mendaratkan pesawat tanpa awaknya di Azerbaijan
menyusul kesuksesan Iran mengangkat dua pesawat mata-mata Amerika
Serikat.
Pesawat intai tanpa awak Israel, Hermes 450,
menghentikan penerbangannya setelah para pakar di Kementerian Pertahanan
Azerbaijan menyatakan kekhawatirannya kepada Israel terkait kemungkinan
penangkapan drone tersebut oleh Republik Islam. Press TV melaporkan pada Senin (21/1).
Para pejabat Israel yakin bahwa Iran sedang berusaha untuk menangkap
drone mereka, yang saat ini berada di bawah kendali Azerbaijan.
Para ahli militer Iran mampu mengganggu sistem navigasi pesawat intai
Israel bahkan sebelum lepas landas dan ketika diparkir di hanggar.
Realita ini sontak membuat Israel berang.
Pesawat
berbadan mirip tabung ini memiliki bobot seberat 150 kilogram dan sayap
terbentang horizontal sepanjang 10,5 meter serta ekor berbentuk seperti
huruf "V" tegak. Hermes 450 mampu terbang hingga ketinggian 18 ribu kaki
selama 20 jam. Jangkauan terbangnya mencapai jarak 60-100 kilometer.
Karena ukurannya yang relatif besar, Hermes 450 menggunakan satu roda
di bagian depan dan dua roda di belakang, sehingga memerlukan landasan
untuk penerbangan dan pendaratannya.
Adapun kamera
pengintai terpasang di bagian tengah-bawah badan pesawat, di antara roda
depan dan belakang. Kamera yang terpasang di dalam selubung berbentuk
setengah bola itu siap mengawasi sasarannya.
Awal
bulan ini, Divisi Pertahanan Udara Angkatan Laut Iran mengumumkan telah
menangkap dua drone AS RQ-11 dalam dua tahun terakhir. Drone itu
masing-masing ditangkap pada bulan Agustus 2011 dan Oktober 2012.
Pada Desember 2012, Komandan Angkatan Laut Pasdaran Laksamana Ali Fadavi mengumumkan bahwa pesawat tanpa awak AS, ScanEagle telah ditangkap setelah memasuki wilayah udara negara itu di Teluk Persia.
Gabung dalam percakapan